Jumat, 23 Maret 2018

BEM Taswirul Afkar Surabaya-ABS




Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Surabaya (ABS) menggelar kongres di gedung kampus Universitas Pelita Harapan, Jl. Ahmad Yani 288 Surabaya (01/02/2018).
Kongres tersebut dihadiri perwakilan BEM dari berbagai kampus yang tergabung di forum tersebut diantaranya, STAI Taswirul Afkar, STAI Lukman Hakim, UPH, ITS, UBHARA, PENS, UNESA, UNIUTOMO, UNMER, UINSA, UMS, UWK dll.
 
Peserta sangat antusias sebab adanya kongres tersebut mampu memperjelas langkah dan gerak  ABS kedepan untuk mengawal stabilitas kota surabya.
Badan Eksekutif Mahasiswa Uiniversitas Pelita Harapan sebagai tuan rumah merasa bangga telah dipercaya untuk bergabung dan menampung agenda ABS tersebut.
" Kami senang bisa kenal dengan teman-teman mahasiswa lintas perguruan tinggi, ya pengalaman baru lah. Bisa mengetahui sidang formal gimana, Kami memang kampus posisinya pojok selatan Surabaya tidak seberapa besar, tapi kami juga senang bekerjasama dengan kampus lain”, ungkap presma yang dikenal dengan sapaan pres Jhos.
Dalam kongres tersebut selain membahas aturan dan regulasi organisasi sebagai landasan organisasi kedepan, juga memilih ketua sebagai nahkoda organisasi yang akan memimpin ABS satu tahun periode.
Dengan ditutupnya sidang dalam kongres tersebut selang 10 menit pemilihan bakal calon berlangsung dengan kondusif.
Ada dua presma yang menjadi kandidat dalam pemilihan tersebut dari delegasi universitas Merdeka  Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Surabaya, pemilahan pun berjalan lancar dan  demokratis dengan menganut asas LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia).
Perhitungan suara yang dipimpin langsung oleh Presiden Mahasiswa Universitas Islam Surabaya Hozin Zainullah dan disaksikan oleh kedua kandidat, menyatakan hasil akhir dari perhitungan suara tersebut UMS yang unggul dengan sekor 8-9.(red/Ajis)


 

SUMPAH MAHASISWA-BEM TA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STAI TASWIRUL AFKAR SURABAYA

SUMPAH MAHASISWA INDONESIA
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan




SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie


contoh rpp.Ciz


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Madrasah                    : MI. MA’ARIF NU “ BANIN”
Mata pelajaran             : SKI
Kelas/Semester            : VI/2
Materi Pokok             : Penyebaran Agama Islam oleh Sunan Maulana Malik Ibrahim
Alokasi Waktu            : 2 jp
 
 




A.  KOMPETENSI INTI
1.      Kompetensi Inti (KI 1):
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.      Kompetensi Inti (KI 2):
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung  jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3.      Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan  rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4.      Kompetensi Inti (KI 4):
Menyajikanpengetahuanfaktualdalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B.  KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar
Indikator
1.1  Menghargai penyebaran agama Islam di Indonesia
secara damai melalui cerita dakwah  beberapa
      tokoh Wali Sanga

2.1  Meneladani perjuangan beberapa tokoh Wali Sanga (Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati) dalam penyebaran agama Islam secara damai di Indonesia.

3.1  Mengidentifikasi sejarah perjuangan Sunan Maulana Malik Ibrahim.

§  Menyebutkan asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim
§  Menyebutkan tempat  dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama Islam.
§  Menjelaskan tata cara Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam

4.1    Menggali informasi dan menceritakan cara-cara dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama Islam.

§  Menceritakan sejarah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama.


C.  TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Melaui uswah peserta didik dapat Menghargai penyebaran agama Islam di Indonesia melalui cerita dakwah Wali Songo dengan baik dan benar
§   Melaui proses tanya jawab peserta didik dapat menyebutkan asal usul Sunan Maulana Malik  Ibrahim  dengan baik dan benar   
§  Melaui proses tanya jawab peserta dapat menyebutkan tempat Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam dengan dan benar.
§  Melaui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan tata cara Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam dengan baik dan benar
§  Melaui presentasi peserta didik dapat  menceritakan  sejarah perjuangan Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan baik dan benar.

D.    MATERI PEMBELAJARAN
1.      Asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu dari kesembilan sunan-sunan. Dia putra dari Barebat Zainul Alam, purta dari Jamaliddin Akbar Al Husain, putra dari Imam ahmad Syah. Yang lahirnya di negeri Campa Kamboja, maka dari itu kemungkinan ibu Maulana Malik Ibrahim bukan putri seorang raja India yang telah melahirkan dua putra laki-laki itu. Tetapi kemungkina sekali Barebat Zainul Alam meninah lagi dengan wanita Campa yang melahirkan Maulana Malik Ibrahim.

2.      Tempat penyebaran  agama Islam Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Setelah Maulana Malik Ibrahi sudah dewasa, ia di perintahkan oleh ayahnya untuk menyebarkan agama islam ke negeri selatan. Pada tahun 1379 M Maulana Malik Ibrahim dan rombongannya berangkat dan meninggalkan campa. Pada tahun 1390 sampailah ke tanah jawa yang langsung bertempat di Gresik, jawa timur.
Menurut buku yang dipegang oleh juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, di ceritakan bahwa kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Mailana Malik Ibrahim ke gresik pada tahun 801 H tepatnya pada tahun 1390 M. Dan di situlah membuka took. Dan menurut A. Wahib Tamin, rombongan dakwah yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim itu branggota 40 orang dan didalanya termasuk seorang utusan raja cermin. (Dalam banyak sumber yang mengatakan bahwa cermin bukan seorang utusan dari raja, akan tetapi dia sendirilah Raja cermin).
3.      Tata cara Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam.
1. Berjualan Keperluan Hidup Masyrakat Sehari-hari.
Berjualan dan berdagangan bukanlah metode, tetapi sarana untuk melaksanakan metode yang paling tepat dengan berjualan yakni mengakrapi masyarakat. Dan Maulana Malik Ibrahim harus mendekati para masya rakat agar cepat mengenal banyak penduduk yang berada di situ. Malai dari nama orang, keluarganya, situasi sosial ekonomi, kondisi kehidupannya, hobi dan wataknya serta sifat-sifatnya, bahkan hal-hal yang agak pribadi pun diketauhinya. Dan Maulana Malik Ibrahim saat menolong atau membantu seseorang mengajak dan membimbing, menasihati maupun mengingatkan seseorang, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar ataupun mengajak berdialog sampai berdebat sekalipun, adalah setelah mengetahui betul-betul kondisi seseorang. Karena itulah beliau mendirikan warung di desa tersebut dengan harga yang begitu relative muranya,karena Maulana Malik Ibrahim di sini menyiarkan Agama dan tidak mencari keuntungan.Dan banyak sekali pengunjungnya. Selain itu terkenal akan keramahannya, baik hati, budi pekerti, dapat dipercaya, suka menolong sesame manusia, dan sifat-sifat mulia yang lainnya yang memikat hati para masyarakat. Anggapan atau opini masyarakat terhadap beliaulah yang membantu cepatnya keberhasilan dakwah Islam, karena masyarakat banyak yang tertarik akan Agama Islam yang beliau bawa.
2. Menjadi Tabib.
Maulana Malik Ibrahim selain pandai dalam perdagangan, beliau juga pandai dalam masalah pengobatan macam-macam penyakit. Setiap orang yang berobat kebeliau, akhirnya bisa sembuh juga. Dan pada saat pengobatannya itu Maulana Malik Ibrahim mempunyai prinsip tidak memungut biaya. Dengan hal ini menjadikan Islam semakin terkenal ditengah-tengah masyarakat dan masyarakat yang terpencil. Dan yang masih menganut Agama Syiwa dan kejawen. Hal ini menyebabkan beliau terkenal dan tokoh kharismatik. Dan tidak ada yang merasa dendam, curiga akan kedatangannya, sehingga beliau menjadi tumpuan banyak harapan.
3. Merakyat.
Bukan dinamakan seorang Ulama’ dan mubaligh, siapa yang tidak pandai menyelami hati masyarakat yang menjadi obyek dakwahnya. Beliau rajin mempelajari bahsa rakyat atau bahasa daerah sehingga dalam waktu yang tidak lama telah mahir dan dapat menguasai bahasa rakyat. Berkat taktik dan sikap yang dijalankan oleh beliau Agama Islam dapat menarik perhatian rakyat. Karena beliau pandai menyesuaikan diri. Dan beliau tidak memperbedakan antara islam dan falsafah Hindu-Syiwa, akan tetapi beliau menggunakan tutwuri handayani (mengikuti dari belakang sambil mempengaruhi). Dan dengan keramahan dan kerendah dirinya, banyak sekali masyarakat yang berbondong-bondong masuk islam.
4. Ajaran Kasta Hindu menguntungkan dakwahnya Maulana Malik Ibrahim.
Didalam dakwahnya kepada rakyat jelita, Maulana Malik Ibrahi menjelaskan kepada mereka bahwa menerut ajaran Islam tidak ada perbedaan kelas. Orang yang oaling mulia di sisi Allah ialah orang yang taqwa dan berbuat baik. Maka tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, antara orang yang berpangkat dengan rakyat kecil, antara bangsawan dengan rakyat jelata.
Dalam Kasta Waisya dan Sudra tidak dapat menikmati hak-hak asasi manusia karena di pandang rendah. Terutama penduduk yang berada di Hindia pada tahun 1981, yang nasibnya masih menyedihkan sekali. Dan pada tahun akhir 1981, sangat mengejutkan sekali, karena hampir puluhan orang yang masuk Islam. Yang mana dia merasa didalam Hindhu mereka dianggap hina. Dan akhirnya para pengikut Maulana Malik Ibrahim bisa menemukan jati diri dan mengangkat derajat mereka. Dengan demikian Islamlah yang mengangkat derajat mereka sama seperti manusia lain.
5. Membangun Masjid Dan Pesantre Pertama di Jawa.
Setelah para pengikut Islam semakin banyak, maka Maulana Malaik Ibrahim mendirikan sebuah Masjid, yang mana tidak diketahui ini masjid pertama atau bukan, tidak ada keterangan. Dan banyak sekali orang islam yang dari luar desa dengan bermaksud untuk mencari ilmu atau memperdalam Agama Islam, maka Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren islam. Dan pesantren inilah yang pertama ada di Jawa. Dari pesantren inilah kemudian dilontarkan banyak para mubaligh yang akhirnya mereka menyiarkan Agama islam keberbagai daerah.
6. Ingin Mengislamkan Raja Majapahit.
Maulana MalikIbrahim setelah beberapa tahun bermukin di leran dan sekitarnya, dapat mengetahui mendalam tentang adat isti adapt maupun sosial budaya. Masyarakat yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit, yang dirasuki dengan kepatuhan dan ketundukan yang bersifat fiodalistis. Apalagi nabi Muhammad SAW. Menyebutkan bahwa rakyat itu mengikuti Agama yang dipeluk Rajanya. Dengan sabda nabi ini, Maulana MalikIbrahim semaki yakin Islam agar cepat tersebar apabila Raja Majapahit akan memeluk Islam. Dengan ide beliau, telah mengirimkan surat kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk dating ke Gresik dengan menikahkan putrinya dengan Raja Majapahit untuk bisa masuk Islam dengan cara pernikahan. Akan tetapi pada akhirnya Maulana Malik Ibrahim tidak berhasil untuk mengislamkan Raja Majapahit
.

4.      Cara-cara dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama.

E.   METODE PEMBELAJARAN
(Uswah/contoh/modelling, tanya jawab dan cemarah, diskusi

F.   MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1.      Media gambau Sunan Maulana Malik Ibrahim, papan  tulis
2.      Alat/Bahan: kertas karton, spidol
3.      Sumber Pembelajaran: Buku SKI Klas VI, LKS dan lingkungan alam sekitar

G.  LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a.       Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
ü  Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdo’a bersama. Guru disarankan selalu menyapa peserta didik, misalnya “Apa kabar anak-anak?”.
ü  Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
ü  Guru telah siap dengan, sumber, bahan, dan alat peraga ajar yang akan digunakan sesuai skenario pembelajaran.
ü  Guru menyampaikan apersepsi materi pembelajaran dengan memberikan pandangan, gambaran yang sesuai dengan fakta, keadaan/kondisi sekarang (kekinian), terkait dengan materi yang akan disampaikan.
ü  Menyampaikan tujuan pembelajaran, dengan memberikan motivasi manfaat dan pentingnya mempelajari kisah perjuangan Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam berdakwah
·      Kegiatan Inti (50 menit)
·      Mengamati
ü  Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar Sunan Maulana Malik Ibrahim yang di tempel dipapan tulis.
ü  Peserta didik diminta untuk mengungkapkan gambar yang telah diamati.
·      Menanya
ü  Guru meminta beberapa peserta didik untuk menyampaikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya dan peserta didik lain bertanya. Apabila peserta didik kesulitan untuk bertanya guru memberi pancingan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah dan relevan, peserta didik menjawab.

·      Eksplorasi
ü  Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok.
ü  Peserta didik diminta untuk mencermati dengan membaca riwayat hidup Sunan Maulana Malik Ibrahim secara berkelompok.
·      Mengasosiasi
ü  Peserta didik mendiskusikan riwayat hidup Sunan Maulana Malik Ibrahim dan meringkasnya dalam bentuk tulisan. kemudian menyampaikan hasil diskusinya di depan kelompok lain.
·      Mengkomunikasikan
ü  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
ü  Setiap kelompok diminta untuk mencermati paparan hasil diskusi kelompok lain dan menanyakan beberapa pertanyaan relevan dalam bentuk tulisan pada lembar kertas yang telah disiapkan.
ü  Selanjutnya, guru memberikan penguatan singkat tentang riwayat hidup sunan Maulana Malik Ibrahim
ü  Setiap kelompok diminta untuk bertanya terhadap paparan singkat dari guru tentang riwayat hidup sunan Maulana Malik Ibrahim.

·         Penutup (10 menit):
ü  Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
ü  Guru mengajak peserta didik menyimpulkan bersama materi pembelajaran
ü  Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
ü  Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
ü  Guru memberikan tugas mandiri secara individu
ü  Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
ü  Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan










H.  PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian : Tes dan Non Tes
2. Bentuk Tes : Isian               Non Tes : Performance
a. Tes Tulis bentuk Isia
1.      Nama asli Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah ...
2.      Sunan Maulana Malik Ibrahim merupakan salah satu Wali Songo yang dilahirkan di ...
3.      Tempat Sunan Maulana Malik Ibrahim menyebarkan agama Islam di pulau  Jawa tepatnya  di daerah ...
4.      Salah satu cara Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam  menyebarkan agama Islam dengan ...
5.      Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun ...

Kunci Jawaban
1.      Makdum Ibrahim Asamarkandi
2.      Samarkand Asia Tengah
3.      Gresik Jawa Timur
4.      Pengobatan dan bercocok tanam
5.      1419 M

Penskoran:
Skor 4 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab

            Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
           Skor maksimal


Instrumen unjuk kerja menyajikan materi versi ke-1:
No
Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai
Skor
Kebenaran konsep
Keberanian
Bahasa
Kelancaran






























Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK

            Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
                      Skor maksimal

Instrumen performance menyajikan konsep versi ke 2:
Nama peserta didik:
Aspek yang dinilai
Skor
4
3
2
1
Kebenaran konsep
Jika konsepnya benar dan sesuai dengan yang ada pada buku pelajaran
Jika konsepnya benar tetapi kurang dari buku pelajaran
Jika konsepnya kurang benar
Jika konsepnya tidak benar
Keberanian
Jika tanpa ditunjuk sudah berani tampil
Jika ditunjuk baru berani tampil
Jika dipaksa baru berani tampil
Jika tidak berani tampil
Bahasa
Jika bahasanya komunikatif, mudah dipahami serta santun peyampaiannya
Jika bahasanya komunikatif, mudah dipahami tapi kurang santun
Jika bahasanya kurang komunikatif, sulit mudah dipahami dan kurang santun
Jika bahasanya tidak komunikatif, sulit dipahami, dan tidak santun
Kelancaran
Jika penyampaiannya sangat lancar
Jika penyampaiannya  lancar
Jika penyampaiannya kurang  lancar
Jika penyampaiannya tidak lancar

         Skor perolehan
Nilai = --------------------- x 4
        Skor maksimal

Mengetahui,                                                                                  
Kepala MI                                                                                            Guru Mapel



.......................                                                                                       ................