RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
|
A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Menyajikanpengetahuanfaktualdalam
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
1.1 Menghargai penyebaran agama Islam di Indonesia
secara damai melalui cerita dakwah
beberapa
tokoh Wali Sanga
|
|
2.1 Meneladani perjuangan beberapa tokoh Wali Sanga (Sunan Maulana
Malik Ibrahim, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati) dalam penyebaran agama
Islam secara damai di Indonesia.
|
|
3.1 Mengidentifikasi
sejarah perjuangan Sunan Maulana Malik Ibrahim.
|
§ Menyebutkan asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim
§ Menyebutkan tempat
dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama Islam.
§ Menjelaskan tata cara Sunan Maulana Malik Ibrahim
dalam menyebarkan agama Islam
|
4.1 Menggali informasi
dan menceritakan cara-cara dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam
penyebaran agama Islam.
|
§ Menceritakan sejarah
Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama.
|
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
·
Melaui uswah peserta didik dapat Menghargai penyebaran agama Islam di Indonesia melalui cerita
dakwah Wali Songo dengan baik dan benar
§ Melaui proses tanya jawab peserta didik
dapat menyebutkan asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan baik dan
benar
§ Melaui proses tanya jawab peserta dapat menyebutkan
tempat Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam dengan dan
benar.
§ Melaui diskusi kelompok peserta didik dapat
menjelaskan tata cara Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam
dengan baik dan benar
§ Melaui presentasi peserta didik dapat menceritakan
sejarah perjuangan Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan baik dan benar.
D.
MATERI
PEMBELAJARAN
1.
Asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Maulana Malik
Ibrahim adalah salah satu dari kesembilan sunan-sunan. Dia putra dari Barebat
Zainul Alam, purta dari Jamaliddin Akbar Al Husain, putra dari Imam ahmad Syah.
Yang lahirnya di negeri Campa Kamboja, maka dari itu kemungkinan ibu Maulana
Malik Ibrahim bukan putri seorang raja India yang telah melahirkan dua putra
laki-laki itu. Tetapi kemungkina sekali Barebat Zainul Alam meninah lagi dengan
wanita Campa yang melahirkan Maulana Malik Ibrahim.
2. Tempat
penyebaran agama Islam Sunan Maulana
Malik Ibrahim.
Setelah Maulana Malik Ibrahi sudah dewasa, ia di perintahkan
oleh ayahnya untuk menyebarkan agama islam ke negeri selatan. Pada tahun 1379 M
Maulana Malik Ibrahim dan rombongannya berangkat dan meninggalkan campa. Pada
tahun 1390 sampailah ke tanah jawa yang langsung bertempat di Gresik, jawa
timur.
Menurut buku yang dipegang oleh juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, di ceritakan bahwa kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Mailana Malik Ibrahim ke gresik pada tahun 801 H tepatnya pada tahun 1390 M. Dan di situlah membuka took. Dan menurut A. Wahib Tamin, rombongan dakwah yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim itu branggota 40 orang dan didalanya termasuk seorang utusan raja cermin. (Dalam banyak sumber yang mengatakan bahwa cermin bukan seorang utusan dari raja, akan tetapi dia sendirilah Raja cermin).
Menurut buku yang dipegang oleh juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, di ceritakan bahwa kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Mailana Malik Ibrahim ke gresik pada tahun 801 H tepatnya pada tahun 1390 M. Dan di situlah membuka took. Dan menurut A. Wahib Tamin, rombongan dakwah yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim itu branggota 40 orang dan didalanya termasuk seorang utusan raja cermin. (Dalam banyak sumber yang mengatakan bahwa cermin bukan seorang utusan dari raja, akan tetapi dia sendirilah Raja cermin).
3. Tata cara
Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama Islam.
1. Berjualan Keperluan Hidup Masyrakat Sehari-hari.
Berjualan dan berdagangan bukanlah metode, tetapi sarana untuk melaksanakan metode yang paling tepat dengan berjualan yakni mengakrapi masyarakat. Dan Maulana Malik Ibrahim harus mendekati para masya rakat agar cepat mengenal banyak penduduk yang berada di situ. Malai dari nama orang, keluarganya, situasi sosial ekonomi, kondisi kehidupannya, hobi dan wataknya serta sifat-sifatnya, bahkan hal-hal yang agak pribadi pun diketauhinya. Dan Maulana Malik Ibrahim saat menolong atau membantu seseorang mengajak dan membimbing, menasihati maupun mengingatkan seseorang, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar ataupun mengajak berdialog sampai berdebat sekalipun, adalah setelah mengetahui betul-betul kondisi seseorang. Karena itulah beliau mendirikan warung di desa tersebut dengan harga yang begitu relative muranya,karena Maulana Malik Ibrahim di sini menyiarkan Agama dan tidak mencari keuntungan.Dan banyak sekali pengunjungnya. Selain itu terkenal akan keramahannya, baik hati, budi pekerti, dapat dipercaya, suka menolong sesame manusia, dan sifat-sifat mulia yang lainnya yang memikat hati para masyarakat. Anggapan atau opini masyarakat terhadap beliaulah yang membantu cepatnya keberhasilan dakwah Islam, karena masyarakat banyak yang tertarik akan Agama Islam yang beliau bawa.
Berjualan dan berdagangan bukanlah metode, tetapi sarana untuk melaksanakan metode yang paling tepat dengan berjualan yakni mengakrapi masyarakat. Dan Maulana Malik Ibrahim harus mendekati para masya rakat agar cepat mengenal banyak penduduk yang berada di situ. Malai dari nama orang, keluarganya, situasi sosial ekonomi, kondisi kehidupannya, hobi dan wataknya serta sifat-sifatnya, bahkan hal-hal yang agak pribadi pun diketauhinya. Dan Maulana Malik Ibrahim saat menolong atau membantu seseorang mengajak dan membimbing, menasihati maupun mengingatkan seseorang, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar ataupun mengajak berdialog sampai berdebat sekalipun, adalah setelah mengetahui betul-betul kondisi seseorang. Karena itulah beliau mendirikan warung di desa tersebut dengan harga yang begitu relative muranya,karena Maulana Malik Ibrahim di sini menyiarkan Agama dan tidak mencari keuntungan.Dan banyak sekali pengunjungnya. Selain itu terkenal akan keramahannya, baik hati, budi pekerti, dapat dipercaya, suka menolong sesame manusia, dan sifat-sifat mulia yang lainnya yang memikat hati para masyarakat. Anggapan atau opini masyarakat terhadap beliaulah yang membantu cepatnya keberhasilan dakwah Islam, karena masyarakat banyak yang tertarik akan Agama Islam yang beliau bawa.
2. Menjadi Tabib.
Maulana Malik Ibrahim selain pandai dalam perdagangan, beliau juga pandai dalam masalah pengobatan macam-macam penyakit. Setiap orang yang berobat kebeliau, akhirnya bisa sembuh juga. Dan pada saat pengobatannya itu Maulana Malik Ibrahim mempunyai prinsip tidak memungut biaya. Dengan hal ini menjadikan Islam semakin terkenal ditengah-tengah masyarakat dan masyarakat yang terpencil. Dan yang masih menganut Agama Syiwa dan kejawen. Hal ini menyebabkan beliau terkenal dan tokoh kharismatik. Dan tidak ada yang merasa dendam, curiga akan kedatangannya, sehingga beliau menjadi tumpuan banyak harapan.
3. Merakyat.
Bukan dinamakan seorang Ulama’ dan mubaligh, siapa yang tidak pandai menyelami hati masyarakat yang menjadi obyek dakwahnya. Beliau rajin mempelajari bahsa rakyat atau bahasa daerah sehingga dalam waktu yang tidak lama telah mahir dan dapat menguasai bahasa rakyat. Berkat taktik dan sikap yang dijalankan oleh beliau Agama Islam dapat menarik perhatian rakyat. Karena beliau pandai menyesuaikan diri. Dan beliau tidak memperbedakan antara islam dan falsafah Hindu-Syiwa, akan tetapi beliau menggunakan tutwuri handayani (mengikuti dari belakang sambil mempengaruhi). Dan dengan keramahan dan kerendah dirinya, banyak sekali masyarakat yang berbondong-bondong masuk islam.
Maulana Malik Ibrahim selain pandai dalam perdagangan, beliau juga pandai dalam masalah pengobatan macam-macam penyakit. Setiap orang yang berobat kebeliau, akhirnya bisa sembuh juga. Dan pada saat pengobatannya itu Maulana Malik Ibrahim mempunyai prinsip tidak memungut biaya. Dengan hal ini menjadikan Islam semakin terkenal ditengah-tengah masyarakat dan masyarakat yang terpencil. Dan yang masih menganut Agama Syiwa dan kejawen. Hal ini menyebabkan beliau terkenal dan tokoh kharismatik. Dan tidak ada yang merasa dendam, curiga akan kedatangannya, sehingga beliau menjadi tumpuan banyak harapan.
3. Merakyat.
Bukan dinamakan seorang Ulama’ dan mubaligh, siapa yang tidak pandai menyelami hati masyarakat yang menjadi obyek dakwahnya. Beliau rajin mempelajari bahsa rakyat atau bahasa daerah sehingga dalam waktu yang tidak lama telah mahir dan dapat menguasai bahasa rakyat. Berkat taktik dan sikap yang dijalankan oleh beliau Agama Islam dapat menarik perhatian rakyat. Karena beliau pandai menyesuaikan diri. Dan beliau tidak memperbedakan antara islam dan falsafah Hindu-Syiwa, akan tetapi beliau menggunakan tutwuri handayani (mengikuti dari belakang sambil mempengaruhi). Dan dengan keramahan dan kerendah dirinya, banyak sekali masyarakat yang berbondong-bondong masuk islam.
4. Ajaran Kasta Hindu menguntungkan dakwahnya Maulana
Malik Ibrahim.
Didalam dakwahnya kepada rakyat jelita, Maulana Malik Ibrahi menjelaskan kepada mereka bahwa menerut ajaran Islam tidak ada perbedaan kelas. Orang yang oaling mulia di sisi Allah ialah orang yang taqwa dan berbuat baik. Maka tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, antara orang yang berpangkat dengan rakyat kecil, antara bangsawan dengan rakyat jelata.
Dalam Kasta Waisya dan Sudra tidak dapat menikmati hak-hak asasi manusia karena di pandang rendah. Terutama penduduk yang berada di Hindia pada tahun 1981, yang nasibnya masih menyedihkan sekali. Dan pada tahun akhir 1981, sangat mengejutkan sekali, karena hampir puluhan orang yang masuk Islam. Yang mana dia merasa didalam Hindhu mereka dianggap hina. Dan akhirnya para pengikut Maulana Malik Ibrahim bisa menemukan jati diri dan mengangkat derajat mereka. Dengan demikian Islamlah yang mengangkat derajat mereka sama seperti manusia lain.
Didalam dakwahnya kepada rakyat jelita, Maulana Malik Ibrahi menjelaskan kepada mereka bahwa menerut ajaran Islam tidak ada perbedaan kelas. Orang yang oaling mulia di sisi Allah ialah orang yang taqwa dan berbuat baik. Maka tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, antara orang yang berpangkat dengan rakyat kecil, antara bangsawan dengan rakyat jelata.
Dalam Kasta Waisya dan Sudra tidak dapat menikmati hak-hak asasi manusia karena di pandang rendah. Terutama penduduk yang berada di Hindia pada tahun 1981, yang nasibnya masih menyedihkan sekali. Dan pada tahun akhir 1981, sangat mengejutkan sekali, karena hampir puluhan orang yang masuk Islam. Yang mana dia merasa didalam Hindhu mereka dianggap hina. Dan akhirnya para pengikut Maulana Malik Ibrahim bisa menemukan jati diri dan mengangkat derajat mereka. Dengan demikian Islamlah yang mengangkat derajat mereka sama seperti manusia lain.
5. Membangun Masjid Dan Pesantre Pertama di Jawa.
Setelah para pengikut Islam semakin banyak, maka Maulana Malaik Ibrahim mendirikan sebuah Masjid, yang mana tidak diketahui ini masjid pertama atau bukan, tidak ada keterangan. Dan banyak sekali orang islam yang dari luar desa dengan bermaksud untuk mencari ilmu atau memperdalam Agama Islam, maka Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren islam. Dan pesantren inilah yang pertama ada di Jawa. Dari pesantren inilah kemudian dilontarkan banyak para mubaligh yang akhirnya mereka menyiarkan Agama islam keberbagai daerah.
Setelah para pengikut Islam semakin banyak, maka Maulana Malaik Ibrahim mendirikan sebuah Masjid, yang mana tidak diketahui ini masjid pertama atau bukan, tidak ada keterangan. Dan banyak sekali orang islam yang dari luar desa dengan bermaksud untuk mencari ilmu atau memperdalam Agama Islam, maka Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren islam. Dan pesantren inilah yang pertama ada di Jawa. Dari pesantren inilah kemudian dilontarkan banyak para mubaligh yang akhirnya mereka menyiarkan Agama islam keberbagai daerah.
6. Ingin Mengislamkan Raja Majapahit.
Maulana MalikIbrahim setelah beberapa tahun bermukin di leran dan sekitarnya, dapat mengetahui mendalam tentang adat isti adapt maupun sosial budaya. Masyarakat yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit, yang dirasuki dengan kepatuhan dan ketundukan yang bersifat fiodalistis. Apalagi nabi Muhammad SAW. Menyebutkan bahwa rakyat itu mengikuti Agama yang dipeluk Rajanya. Dengan sabda nabi ini, Maulana MalikIbrahim semaki yakin Islam agar cepat tersebar apabila Raja Majapahit akan memeluk Islam. Dengan ide beliau, telah mengirimkan surat kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk dating ke Gresik dengan menikahkan putrinya dengan Raja Majapahit untuk bisa masuk Islam dengan cara pernikahan. Akan tetapi pada akhirnya Maulana Malik Ibrahim tidak berhasil untuk mengislamkan Raja Majapahit.
Maulana MalikIbrahim setelah beberapa tahun bermukin di leran dan sekitarnya, dapat mengetahui mendalam tentang adat isti adapt maupun sosial budaya. Masyarakat yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit, yang dirasuki dengan kepatuhan dan ketundukan yang bersifat fiodalistis. Apalagi nabi Muhammad SAW. Menyebutkan bahwa rakyat itu mengikuti Agama yang dipeluk Rajanya. Dengan sabda nabi ini, Maulana MalikIbrahim semaki yakin Islam agar cepat tersebar apabila Raja Majapahit akan memeluk Islam. Dengan ide beliau, telah mengirimkan surat kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk dating ke Gresik dengan menikahkan putrinya dengan Raja Majapahit untuk bisa masuk Islam dengan cara pernikahan. Akan tetapi pada akhirnya Maulana Malik Ibrahim tidak berhasil untuk mengislamkan Raja Majapahit.
4. Cara-cara
dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam penyebaran agama.
E. METODE PEMBELAJARAN
(Uswah/contoh/modelling,
tanya jawab dan cemarah, diskusi
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media gambau Sunan Maulana Malik
Ibrahim, papan tulis
2. Alat/Bahan: kertas karton, spidol
3. Sumber Pembelajaran: Buku SKI Klas VI,
LKS dan lingkungan alam sekitar
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
ü
Peserta didik
harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan
dilanjutkan berdo’a bersama. Guru disarankan selalu menyapa peserta didik,
misalnya “Apa kabar anak-anak?”.
ü
Memeriksa
kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
ü Guru
telah siap dengan, sumber, bahan, dan alat peraga ajar yang akan digunakan
sesuai skenario pembelajaran.
ü Guru
menyampaikan apersepsi materi pembelajaran dengan memberikan pandangan,
gambaran yang sesuai dengan fakta, keadaan/kondisi sekarang (kekinian), terkait
dengan materi yang akan disampaikan.
ü Menyampaikan tujuan pembelajaran, dengan
memberikan motivasi manfaat dan pentingnya mempelajari kisah perjuangan Sunan
Maulana Malik Ibrahim dalam berdakwah
· Kegiatan Inti (50 menit)
· Mengamati
ü Guru meminta peserta didik untuk
mengamati gambar Sunan Maulana Malik Ibrahim yang di tempel dipapan tulis.
ü Peserta didik diminta untuk mengungkapkan
gambar yang telah diamati.
· Menanya
ü Guru meminta beberapa peserta didik untuk
menyampaikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya dan peserta didik lain
bertanya. Apabila peserta didik kesulitan untuk bertanya guru memberi pancingan
pertanyaan-pertanyaan yang menggugah dan relevan, peserta didik menjawab.
· Eksplorasi
ü Guru meminta peserta didik untuk
membentuk kelompok.
ü Peserta didik diminta untuk mencermati
dengan membaca riwayat hidup Sunan Maulana Malik Ibrahim secara berkelompok.
· Mengasosiasi
ü Peserta didik mendiskusikan riwayat
hidup Sunan Maulana Malik Ibrahim dan meringkasnya dalam bentuk tulisan.
kemudian menyampaikan hasil diskusinya di depan kelompok lain.
· Mengkomunikasikan
ü Peserta
didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
ü Setiap
kelompok diminta untuk mencermati paparan hasil diskusi kelompok lain dan
menanyakan beberapa pertanyaan relevan dalam bentuk tulisan pada lembar kertas
yang telah disiapkan.
ü Selanjutnya,
guru memberikan penguatan singkat tentang riwayat hidup sunan Maulana Malik
Ibrahim
ü Setiap
kelompok diminta untuk bertanya terhadap paparan singkat dari guru tentang
riwayat hidup sunan Maulana Malik Ibrahim.
·
Penutup
(10 menit):
ü Guru mengadakan refleksi hasil
pembelajaran
ü Guru mengajak peserta didik menyimpulkan
bersama materi pembelajaran
ü Guru mengadakan tes baik tulis maupun
lisan
ü Guru memberikan pesan-pesan moral
terkait dengan sikap keimanan dan sosial
ü Guru memberikan tugas mandiri secara
individu
ü Guru menjelaskan secara singkat materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
ü Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan
dengan salam dan berjabat tangan
H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian : Tes dan
Non Tes
2. Bentuk Tes : Isian Non Tes : Performance
a. Tes Tulis bentuk Isia
1.
Nama asli Sunan Maulana Malik
Ibrahim adalah ...
2.
Sunan Maulana Malik Ibrahim merupakan
salah satu Wali Songo yang dilahirkan di ...
3.
Tempat Sunan Maulana Malik
Ibrahim menyebarkan agama Islam di pulau
Jawa tepatnya di daerah ...
4.
Salah satu cara Sunan Maulana
Malik Ibrahim dalam menyebarkan agama
Islam dengan ...
5.
Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat
pada tahun ...
Kunci Jawaban
1.
Makdum Ibrahim Asamarkandi
2.
Samarkand Asia Tengah
3.
Gresik Jawa Timur
4.
Pengobatan dan bercocok tanam
5.
1419 M
Penskoran:
Skor 4 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
Skor maksimal
Instrumen unjuk kerja menyajikan materi versi ke-1:
No
|
Nama
Peserta didik
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
|||
Kebenaran
konsep
|
Keberanian
|
Bahasa
|
Kelancaran
|
|||
Penskoran:
Skor
4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor
3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor
2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor
1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
Skor maksimal
Instrumen
performance menyajikan konsep versi ke 2:
Nama
peserta didik:
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
|
Kebenaran konsep
|
Jika konsepnya benar dan sesuai dengan
yang ada pada buku pelajaran
|
Jika konsepnya benar tetapi kurang
dari buku pelajaran
|
Jika konsepnya kurang benar
|
Jika konsepnya tidak benar
|
Keberanian
|
Jika tanpa ditunjuk sudah berani
tampil
|
Jika ditunjuk baru berani tampil
|
Jika dipaksa baru berani tampil
|
Jika tidak berani tampil
|
Bahasa
|
Jika bahasanya komunikatif, mudah
dipahami serta santun peyampaiannya
|
Jika bahasanya komunikatif, mudah
dipahami tapi kurang santun
|
Jika bahasanya kurang komunikatif,
sulit mudah dipahami dan kurang santun
|
Jika bahasanya tidak komunikatif,
sulit dipahami, dan tidak santun
|
Kelancaran
|
Jika penyampaiannya sangat lancar
|
Jika penyampaiannya lancar
|
Jika penyampaiannya kurang lancar
|
Jika penyampaiannya tidak lancar
|
Skor perolehan
Nilai
= --------------------- x 4
Skor maksimal
Mengetahui,
Kepala
MI Guru Mapel
....................... ................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar