Seminar: kembalikan peran mahasiswa sebagi agen perubahan dan ikut andil dalam perpolitikan dalam negeri
Aliansi BEM Surabaya
Universitas Merdeka Surabaya
Stai Taswirul Afkar Surabaya
PERTEMUAN TERPAUT DALAM SEMINAR:
Kategori: Remaja
Pagi itu, 03 Oktober 2018. Sekelompok mahasiswa berasal dari ujung
utara kota pahlawan mengikuti seminar tentang pemuda generasi bangsa, ya
seperti biasanya kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu bulan sekali.
(kegiatan yang wajib diikuti semua mahasiswa di kota tersebut)
Tidak biasanya Hari itu aku bangun
pagi-pagi sekali, entah kenapa pagi itu aku sangat bersemangat. Aku buru-buru
mandi dan bersiap-siap untuk ke kampus. Perlu diketahui, tempat kuliah dan
rumahku letaknya tidak terlalu jauh amat.
Setibanya di kampus aku di telfon oleh rekanku yang waktu kuliah
pengin ikut acara di luar kampus,
sedikit curhat kalo dia tidak mempunyai atribut pengenal, sembari aku
menyemangati walaupun dia agak sedikit canggung, pagi itu aku sampai lupa kalau
ada mahasiswa lainnya yang juga pengin ikut acara diluar kampus sendiri, ya
langsung saja aku mengumpulkan teman-teman yang hendak ikut seminar. Tetapi sebelum kami berangkat, karena aku menunggu satu orang yang sangat aku
kagumi, karena barang bawaannya tertinggal jadinya agak molor deh wktunya,
Kebetulan panitianya termasuk rekan-rekan aku sendiri yang satu aliansi di kota tersebut.
30 menit berlalu, kamipun berangkat dan langsung bersiap-siap
untuk mengikuti acara seminarnya. Aku dan rekan-rekan bergegas menuju lokasi
“hey Di, kamu berangkat dengan siapa?” tanya aku
“Aku berangkat dengan ini, (sembari
menunjuk pada Nining di sampinya) kenapa?
Mau pergi denganku?” sahutku
Oh iya, aku sampai lupa. Perkenalkan ini Nining, dia satu kampus
dengan kita fakultas tarbiyah.
"Memangnya satu kampus dengan aku, kamu tahu kampusku jauh di pucuk utara kota ini, namanya Stai Taswirul
Afkar" guyonku
"Ya elah baru jadi Presma udah ga kenal sama rekan kampus
sendiri, apa karena si dia (sembari menunjuk pada mahasiswi yang satu motor
dengan aku)", balasnya.
"Sudah-sudah ayo kita bergegas" tutupku.
Sesampainya di tempat acara, kami langsung di arahkan ke dalam
ruangan oleh panitia acara. Sudah dipersiapkan semua segala perlengkapannya.
Setelah semua siap kami pun mengikuti acara itu. Yang datang sangat ramai, ada
dari kampus lain yang juga ikut serta
diacara tersebut. Seminar yang kami ikuti ini adalah seminar tentang penetahuan
politik, apalagi kan ini musim pemilu, ya jadi bahas masalah pemilu.
Acara pembukaan pun dimulai, awalnya sih biasa aja. Dengan
stimulasi dari moderator Tiba-tiba dua dari rombonganku bertanya, diawali
perkenalan
"Nama saya Sabah dari Stai
Taswirul Afkar, mau bertanya tentang kalimat yang moderator utarakan yaitu
politik sontoloyo", tanyanya
Sontak pemateri kaget mendengar pertanyaan
itu.
Sembari menuturkan walaupun agak sedikit bias
"Jika ini dipaparkan dalam forum ini tentunya tidak cukup
waktunya karena sangat luas penjabarannya", jawab narasumber.
Dua jam berlalu, acara pembukaan itu dan acara
sesi tanya jawab pun berakhir. Pesertapun bergegas namun sebelum itu nara sumber
dari Polrestabes Surabaya Bapak Beny memberikan closing statement agar pemuda
harus kuat dan kokoh mempertahankan NKRI
"Sebagai mahasiswa generasi bangsa yang sekarang sebagai
pelajar diperguruan tinggi mudah-mudahan kelak kalian yang menjadi President, Gubernur,
DPR dan sebagainya, yang pandai mencermati dan memberantas segala bentuk
kejahatan sosial, miras, narkotika, sabu-sabu dan sejenisnya, kita semua sengaja
di pecah belah namun itu masalah tetapi menjadi jalannya untuk islah sejenis", pesannya
Satu dari rombonganku malah ngotot minta foto
“pres, pres
pak Presma tolong dong, saya mau foto sama narasumber yang pake peci hitam
tadi ” pinta Lidya kepada aku
“oke lah no problem” jawabku
“tapi setelah ini aku juga
fotokan yah” lanjutku
“ehem ehem”, batuk Ella sambil melirik pada teman
dekatnya.
20 menit kemudian rombonganku menuggu aku yang sedang
berbincang untuk bayar karcis parkiran, tapi malah gratis.
Akhirnya aku mengajak rombongan ke tempat ibadah Maksud aku
ingin mereview pembahasan yang disampaikan oleh narasumber, sembari shalat
karena mata hari sepertinya mulai condong ke arah barat dari kepalaku.
“ayo rek kita ke masjid dulu”, ajakku
“tidak usahlah pak, cucianku numpuk di rumah”, sahut
Fitri yang mulai kelihatan lelah
“iya pak kita langsung capcus aja”, sahut teman-temanny
serentak.
“Ya sudahlah tidak
apa-apa, lagi pula aku juga cape”, jawabku.
Dalam keadaan lemes aku maklumi, setidaknya rombonganku
bisa bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa elit di kota pahlawan, dan mengambil
pelajaran dari pertemuan tersebut, terlebih lagi bisa disampaikan pada teman
dan shabat-shabatnya di kampus.
Oleh:
Mahasiswa Bergerak (Jis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar