Senin, 26 November 2018

Tak Semudah dalam Bayangan

Mahasiswi Stai Taswirul Afkar Surabaya



Oleh: Cahaya Fajar
Dengan sajaknya: SANG PEMERAN 

Pemeran,,,,
kau Tak semudah bayangan dalam benak 
Ia Selalu menjadi sorotan
Ia  tangguh tanpa melihat ke belakang


bolehkah aku pancarkan sinar .
 bagai mentari tak lepas dari cahayanya?
bagai pemeran lainnya, nan asyik dengan konsep sang dalang

Yaaahhh ,,, 
aku perempuan tak punya sejuta kemampuan
namun Apakah perempuan semata-mata Di jadikan perhiasan rumah tangga
ataukah sabagai sasaran nafsu belaka?

Kartini pejuang kesetaraan bagi perempuan
berbuat bagi semua orang
tanpa membedakan gender dan kelas 
untuk meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa

perempuan dapat dipercaya untuk mengarungi dunia laki-laki.
Ia  pemeran utama bagi pertumbuhan anak bangsa 
Dan pusat inspirasi bagi dunia, walau tak tanpak di garda depan...


Karya: Mahasiswa Kreatif




Original:
Pemeran utama
Tak semudah yang di bayangkan
Selalu menjadi sorotan
Tak selalu di perjuangakan
Pejuang tangguh tanpa melihat ke belakang
tidak bolehkah aku bersinar
Seperti pemeran yang lain
Ya . .  aku perempuan
Apakah perempuan semata-mata
Di jadikan perhiasan rumah tangga
Kartini pejuang kesetaraan bagi perempuan
berbuat bagi semua orang
tanpa membedakan gender dan kelas untuk meningkatkan kualitas
hidup suatu bangsa
Bukan kah perempuan dapat dipercayai untuk mengarungi dunia laki-laki.
Berusaha untuk menjadi pemeran utama terbaik
Dan dapat menginspirasi orang di sekitar.

Rabu, 14 November 2018

SEMUA KARENA ALLAH

Dengan Sajaknya: Semua Karena Allah
by : Victoria Carolien L.R

Biar takdir yg mengarahkan kita.
Biar waktu yg menjawab semua.
Biar Tuhan lah yg membimbing kita sebagai hamba yg shalih dan shalihah.

Di balik perpisahan, ada pertemuan yg membuat takjub rasa ini.
Di balik ke khawatiran, ada Al-Qur'an yg selalu senantiasa menyejukkan hati.
Di balik perbedaan, ada kesamaan iman dan keyakinan hati.

Allah maha tau sesuatu yg terbaik untuk hambanya, Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuannya, dan Allah tidak akan membiarkan hambanya terhirau begitu saja.

Teguhkan lah IMAN mu
Yakinkan lah HATI mu
Percayakan lah USAHA mu

INGAT!!!

Kau telah memperjuangkan cintamu kpd nya.
Kau telah merebut hatinya.
Kau telah membuat nya yakin terhadapmu berkat ridho nya.

Kumohon....
Mengertilah....

Allah telah menguji hambanya yg sedang jatuh cinta, untuk memilih Ciptaan-Nya atau Pencipta-Nya.
Ana uhibbuki fillah ya humaira.
#Kreasi_MahasiswaBergerak
#Stai_TaswirulAfkar_Surabaya

Sabtu, 03 November 2018

PERTEMUAN TERPAUT DALAM SEMINAR



Seminar: kembalikan peran mahasiswa sebagi agen perubahan dan ikut andil dalam perpolitikan dalam negeri
Aliansi BEM Surabaya
Universitas Merdeka Surabaya
Stai Taswirul Afkar Surabaya

PERTEMUAN TERPAUT DALAM SEMINAR:
Kategori: Remaja
Pagi itu, 03 Oktober 2018. Sekelompok mahasiswa berasal dari ujung utara kota pahlawan mengikuti seminar tentang pemuda generasi bangsa, ya seperti biasanya kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu bulan sekali. (kegiatan yang wajib diikuti semua mahasiswa di kota tersebut)

Tidak biasanya Hari itu aku bangun pagi-pagi sekali, entah kenapa pagi itu aku sangat bersemangat. Aku buru-buru mandi dan bersiap-siap untuk ke kampus. Perlu diketahui, tempat kuliah dan rumahku letaknya tidak terlalu jauh amat.

Setibanya di kampus aku di telfon oleh rekanku yang waktu kuliah pengin ikut  acara di luar kampus, sedikit curhat kalo dia tidak mempunyai atribut pengenal, sembari aku menyemangati walaupun dia agak sedikit canggung, pagi itu aku sampai lupa kalau ada mahasiswa lainnya yang juga pengin ikut acara diluar kampus sendiri, ya langsung saja aku mengumpulkan teman-teman yang hendak  ikut seminar. Tetapi sebelum kami berangkat, karena aku menunggu satu orang yang sangat aku kagumi, karena barang bawaannya tertinggal jadinya agak molor deh wktunya, Kebetulan panitianya termasuk rekan-rekan aku sendiri yang satu aliansi di kota tersebut.
30 menit berlalu, kamipun berangkat dan langsung bersiap-siap untuk mengikuti acara seminarnya. Aku dan rekan-rekan bergegas menuju lokasi
“hey Di, kamu berangkat dengan siapa?” tanya aku
 “Aku berangkat dengan ini, (sembari menunjuk pada Nining di sampinya) kenapa?
Mau pergi denganku?” sahutku
Oh iya, aku sampai lupa. Perkenalkan ini Nining, dia satu kampus dengan kita fakultas tarbiyah.
"Memangnya satu kampus dengan aku, kamu tahu kampusku jauh di pucuk utara kota ini, namanya Stai Taswirul Afkar" guyonku
"Ya elah baru jadi Presma udah ga kenal sama rekan kampus sendiri, apa karena si dia (sembari menunjuk pada mahasiswi yang satu motor dengan aku)", balasnya.
"Sudah-sudah ayo kita bergegas" tutupku.
Sesampainya di tempat acara, kami langsung di arahkan ke dalam ruangan oleh panitia acara. Sudah dipersiapkan semua segala perlengkapannya. Setelah semua siap kami pun mengikuti acara itu. Yang datang sangat ramai, ada dari kampus lain yang  juga ikut serta diacara tersebut. Seminar yang kami ikuti ini adalah seminar tentang penetahuan politik, apalagi kan ini musim pemilu, ya jadi bahas masalah pemilu.
Acara pembukaan pun dimulai, awalnya sih biasa aja. Dengan stimulasi dari moderator Tiba-tiba dua dari rombonganku bertanya, diawali perkenalan
"Nama saya Sabah dari Stai Taswirul Afkar, mau bertanya tentang kalimat yang moderator utarakan yaitu politik sontoloyo", tanyanya
Sontak pemateri kaget mendengar pertanyaan itu.
Sembari menuturkan walaupun agak sedikit bias
"Jika ini dipaparkan dalam forum ini tentunya tidak cukup waktunya karena sangat luas penjabarannya", jawab narasumber.
Dua jam berlalu, acara pembukaan itu dan acara sesi tanya jawab pun berakhir. Pesertapun bergegas namun sebelum itu nara sumber dari Polrestabes Surabaya Bapak Beny memberikan closing statement agar pemuda harus kuat dan kokoh mempertahankan NKRI
"Sebagai mahasiswa generasi bangsa yang sekarang sebagai pelajar diperguruan tinggi mudah-mudahan kelak kalian yang menjadi President, Gubernur, DPR dan sebagainya, yang pandai mencermati dan memberantas segala bentuk kejahatan sosial, miras, narkotika, sabu-sabu dan sejenisnya, kita semua sengaja di pecah belah namun itu masalah tetapi menjadi jalannya untuk islah  sejenis", pesannya
Satu dari rombonganku malah ngotot minta foto
pres, pres pak Presma tolong dong, saya mau foto sama narasumber yang pake peci hitam tadi ” pinta Lidya kepada aku
“oke lah no problem” jawabku
“tapi setelah ini aku juga fotokan yah” lanjutku
“ehem ehem”, batuk Ella sambil melirik pada teman dekatnya.

20 menit kemudian rombonganku menuggu aku yang sedang berbincang untuk bayar karcis parkiran, tapi malah gratis.
Akhirnya aku mengajak rombongan ke tempat ibadah Maksud aku ingin mereview pembahasan yang disampaikan oleh narasumber, sembari shalat karena mata hari sepertinya mulai condong ke arah barat dari kepalaku.
“ayo rek kita ke masjid dulu”, ajakku
“tidak usahlah pak, cucianku numpuk di rumah”, sahut Fitri yang mulai kelihatan lelah
“iya pak kita langsung capcus aja”, sahut teman-temanny serentak.
“Ya sudahlah  tidak apa-apa, lagi pula aku juga cape”, jawabku.
Dalam keadaan lemes aku maklumi, setidaknya rombonganku bisa bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa elit di kota pahlawan, dan mengambil pelajaran dari pertemuan tersebut, terlebih lagi bisa disampaikan pada teman dan shabat-shabatnya di kampus.
Oleh: Mahasiswa Bergerak (Jis)


Stai Taswirul Afkar-Aliansi BEM Surabaya

Kamis, 11 Oktober 2018

PBAK 2018 Stai Taswirul Afkar Surabaya



Surabaya -Di tengah momentum penyambutan mahasiswa baru di kampus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya gelar PBAK 2018, (07/10/2018) minggu
Bertempat di gedung aula STAI Taswirul Afkar BEM lakukan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan kepada mahasiswa baru STAI Taswirul Afkar Surabaya
Moch. Aziz selaku ketua BEM mengatakan, mahasiswa harus mengenali identitas dirinya sebagai agent of change, agent of control, dan agent of society
"Mahasiswa itu harus tau siapa dirinya dan apa tugasnya", ungkapnya saat memberikan sambutan
Menurut Aziz, mahasiswa merupakan kesatuan pelajar yang diwasiatkan memegang tongkat estafet perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Tak hanya itu, pria berkelahiran di pulau garam tersebut menegaskan, mahasiswa harus bisa bergelut terhadap problematika kehidupan dalam lingkaran perguruan tinggi
"Mahasiswa harus bisa memahami secara tekstual dan kontekstual kehidupan di kampus", ungkap pria yang duduk di semester VII tersebut



Wisuda Stai Taswirul Afkar Surabaya